4agustus 2022 adalah pemilihan ketua osis baru di mts al ihsan, dengan adanya pemilihan ini semua siswa/i dapat belajar berdemokrasi yang baik. #pemilihanke
abstractbackground. Posted on May 18, 2020 by smknkot1. Post navigation. abstract-background. Leave a Reply Cancel reply. Pemilihan Ketua & Wakil Ketua Osis Periode 2022-2023 SMK Negeri 5 Kota Bekasi; INFO TERKAIT PELAKSANAAN PLS 2021/2022; INFO PASCA DAFTAR ULANG SISWA/I BARU KELAS X; Kalender
DONT YOU FORGET IT !!!! Baca Juga: Contoh Proposal Pemilihan Ketua Umum OSIS. Contoh Surat Suara dan Surat Kampanye Pemilihan Ketua Umum OSIS. Contoh Tahapan Dan Tata Cara PemungutanSuara Pemilihan Ketua Umum.
CARAORDER atau di Bukalapak Berikut adalah file contoh desain spanduk pemilihan ketua OSIS dalam format CDR yang dapat diedit, silahkan download gratis. Lihat Juga: Download Gambar Alat Peraga RA/PAUD/TK Nama-nama Nabi dan Malaikat Format CDR Spanduk Pemilihan Ketua atau di Sini Spanduk Banner Pemilihan Umum Ketua OSIS.cdr
Pertanyaanmenjebak untuk calon ketua osis, 23 07 2019 contoh pertanyaan dalam debat calon ketua osis 1 jika anda terpilih menjadi ketua . · apa hal yang ingin kamu lakukan . 15+ Contoh Surat Resmi / Cara Membuat / Undangan / Pemerintah from dan jawaban calon ketua osis kumpulan contoh surat dan soal terlengkap from i2.wp
proporsi orang adalah panjang kepala dengan tubuh. 4 Langkah persiapan pemilihan ketua osis – Della Dwi Puspita terpilih secara aklamasi sebagai ketua Majelis Perwakilan Kelas MPK SMPN 2 Lintau Buo dalam rapat perwakilan kelas yang dilaksanakan Sabtu lalu. Sedangkan Ronal Dwi Kurnia dan Natasya Amelia masing-masing terpilih sebagai Wakil Ketua dan Sekretaris. Rapat MPK untuk persiapan pemilihan ketua Osis Rapat perwakilan kelas dihadiri oleh pengurus Osis lama dan perwakilan kelas dari seluruh kelas yang ada di kelas mengirim 4 perwakilan untuk mengikuti rapat pembentukan pengurus MPK. Rapat perdana kesiswaan di awal Tahun Pelajaran 2018/2019 tersebut untuk memilih pengurus MPK dan persiapan pemilihan ketua Osis. Berkaitan dengan momentum tersebut disajikan bahasan contoh sederhana tentang langkah persiapan pemilihan ketua Osis oleh pengurus MPK. Langkah persiapan Salah satu tugas MPK adalah menyelenggarakan pemilihan pengurus Osis. Pemilihan pengurus Osis memerlukan persiapan dengan melaksanakan berbagai rangkaian langkah-langkah persiapan pemilihan pengurus Osis nama kandidat ketua Osis Dalam rapat dijaring nama kandidat ketua Osis sebanyak 6 nama yang bukan dari kelas kandidat ketua Osis sebaiknya dari siswa kelas VII dan VIII. Penjaringan dilakukan dengan cara meminta peserta rapat untuk mencalonkan diri. Jika tidak ada yang mau mencalonkan diri maka selanjutnya meminta siapa nama kandidat yang perlu diusulkan untuk menjadi peserta pemilihan ketua Osis. nama kandidat ketua Osis Setelah menjaring nama kandidat, pengurus MPK menetapkan nama kandidat yang ikut pemilihan ketua menetapkan nama kandidat, pengurus MPK meminta saran kepada pembina Osis untuk disampaikan kepada kandidat ketua Osis yang ikut pada pemilihan Osis. jadwal penyampaian Visi dan Misi Pengurus MPK menentukan jadwal penyampaian Visi dan Misi oleh masing-masing kandidat ketua jenjang SMP tahap ini lazimnya dilaksanakan penyampaian visi dan misi, semacam kampanye. jadwal pemilihan ketua Osis Langkah terakhir dalam rapat persiapan pemilihan pengurus Osis adalah menetapkan jadwal pemilihan ketua itu pengurus MPK mempersiapkan langkah-langkah dalam pemilihan ketua Osis. Demikianlah contoh langkah persiapan pemilihan ketua Osis untuk jenjang pendidikan SMP.***
Contoh Spanduk Kegiatan Spanduk Pemilihan Ketua Bagi sobat yang sedang mencari contoh desain spanduk pemilu OSIS atau Pemilihan Ketua Osis, persembahan dari Percetakan Digital Printing Kasima Grafika ini mudah-mudahan dapat menjadi inspirasi pembuatan spanduk pemilihan ketua OSIS. Contoh spanduk pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS ini kami share dalam format CDR agar memudahkan dalam pengeditan file sehingga minimal tidak harus setting dari awal. Kami dari Kasima Grafika Digital Printing selalu berusaha untuk senantiasa berbagi file contoh desain spanduk dengan tujuan memberikan aspek manfaat dengan membantu sobat-sobat dalam inspirasi pembuatan desain berbagai macam spanduk. Kami juga melayani desain dan cetak spanduk online kirim ke seluruh pelosok Nusantara. Untuk Pemesanan Hub WA 085213974463. Pesan online lebih mudah, karena tidak perlu keluar rumah terutama tidak perlu meninggalkan pekerjaan. Proses pengerjaan desain dan cetak spanduk, Insya Alloh kami selesaikan dalam 1 hari. Sedangkan estimasi pengiriman antara 1 s/d 3 hari tergantung tujuan. Ongkir menyesuaikan, sebagai gambaran untuk pulau Jawa antara 11 s/d 20 rb/kg atau per 3 m ukuran spanduk. Harga Spanduk per meter untuk pesanan dari wilayah Tasikmalaya Rp. sedangkan untuk wilayah luar Tasikmalaya antara Rp. s/d Rp. tergantung jauh atau tidaknya alamat tujuan. Semakin jauh kami berikan harga yang terrendah, sehingga harga tetap murah meskipun ongkir mahal. CARA ORDER atau di Bukalapak Berikut adalah file contoh desain spanduk pemilihan ketua OSIS dalam format CDR yang dapat diedit, silahkan download gratis. Spanduk Pemilihan Ketua Spanduk Banner Pemilihan Umum Ketua Spanduk Pemilihan Ketua OSIS
Halo teman-teman google kembali lagi dengan admin kali ini kita akan membahas tentang banner yang sudah admin cantumkan penjelasannya di dalam artikel Download Banner Pemilihan Ketua OSIS CorelDraw Dan Photoshop. Beberapa penjelasan ini berhubungan dengan banner ketua osis yang sudah admin buat desainnya menggunakan berbagai aplikasi vektor terbaik. Aplikasi ini di gunakan sebagai alat untuk membuat desain yang memiliki beberapa kelebihan penggunaannya yang bisa teman-teman nikmati pada saat membuat desain. Selain itu, tiga aplikasi yang admin gunakan ini menghasilkan beberapa format file yang bisa teman-teman dapatkan di bawah ini. Di antaranya format Photoshop .psd , Coreldraw .cdr dan Illustrator .ai merupakan format file yang biasanya di gunakan oleh desainer atau orang untuk file ya untuk di cetak. Admin juga sudah memberikan beberapa tutorial sederhana yang bisa membantu teman-teman dalam membuat desain banner ini dan bisa kalian ikuti sampai akhir. Di bawah ini juga admin sudah membagikan beberapa contoh desain memiliki tampilan menarik dan elegan bisa teman-teman download saja filenya yang sudah di bagikan di dalam artikel ini. Apa itu OSIS OSIS merupakan sebuah organisasi yang menjadi wadah bagi peserta didik di sekolah dengan tujuan serta pembinaan yang sesuai dan d icapai secara bersama-sama. Di dalam organisasi ini di pimpin oleh pengurus OSIS yang merupakan salah satu siswa yang di pilih berdasarkan prestasi, dan keaktifan peserta didik di lingkungan sekolah. Untuk menjadi pengurus OSIS ini harus memiliki wawasan yang luas dan mampu untuk berinteraksi. Hal tersebut menjadi sebuah kriteria yang harus di miliki oleh seluruh siswa agar terbiasa dengan jiwa kepemimpinan yang bisa di peroleh melalui berbagai kegiatan di sekolah atau ekstrakulikuler yang bisa di lakukan seperti Pramukan, Basket, PMR dan lain-lain. Selain itu, organisasi ini juga bisa menjadi sebuah tempat untuk seluruh siswa yang ingin membentuk serta meningkatkan sikap bertanggung jawab yang biasanya di lakukan pada kegiatan sehari-hari. Osis menjadi salah satu jalur yang di perhatikan oleh pemerintah di tata secara rapih dan teratur agar visi-misi dan tujuan bisa dilaksanakan serta di capai oleh seluruh siswa. Pengertian Tentang Banner Pengertian banner yang bisa anda ketahui yaitu sebuah benda yang di jadikan sebagai alat untuk media informasi non personal yang berisi pesan promosi, bertujuan untuk menjual ataupun memperkenalkan produk tersebut ke konsumen atau masyarakat lain. Untuk pendapat lainnya ada seseorang yang memberikan penjelasan tentang pengertian banner yang merupakan suatu media promosi yang di cetak dengan ukuran bentuk potrait atau vertikal yang menggunakan print digital nantinya akan di publish agar orang lain bisa mengetahui produk yang di jual oleh perusahaan atau tempat tersebut. Biasanya di dalam tampilan desain banner ini di buat dengan berbagai gambar atau teks yang mendeskripsikan produk tersebut secara tidak langsung. Selain itu, terdapat beberapa data-data lainnya yang bisa di cantumkan di dalam desain ini seperti barcode dan akun sosial media anda. Berikut ini juga admin sudah membagikan beberapa tampilan contoh banner osis yang bisa teman-teman jadikan sebagai referensi dalam membuat desain banner OSIS ini. Cara Membuat Ebook Flip Interaktif Gratis Dengan HeyzineAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat berkunjung di Blog pribadi saya sekarang kita akan membahas tentang Cara Membuat Ebook Flip Interaktif Gratis Dengan Heyzine Sebelum dimulai ini adalah tutorial yang di mana… cara membuat grafik laporan di google data studioUntuk membuat grafik laporan di Google Data Studio, ikuti langkah-langkah berikut1. Buka Google Data Studio di browser Anda dan buat laporan baru atau pilih laporan yang Di panel sebelah… Membuat Absen Online Google Form Auto RekapSelamat datang di blog saya sekarang kita akan membahas tentang Membuat Absen Online Google Form Auto Rekap pada tutorial kali ini kita studi kasusnya tentang absen seorang atau beberapa siswa… Cara Menambahkan Kontrol Data Google Data StudioAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sekarang kita melanjutkan video kita tentang Google data Studio di video yang kedua Cara Menambahkan Kontrol Data Google Data Studio bagi yang belum menonton video sebelumnya Silahkan… Membuat Rumus Di Google Data StudioAssalamualaikm sekarang kita akan membahas Membuat Rumus Di Google Data Studio menggunakan rumus sederhana nanti kita akan praktikan dengan jelas Google Data Studio adalah platform visualisasi data yang memungkinkan Anda… Tampilan Contoh Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Untuk tampilan contoh desain banner pemilihan OSIS memikiki perpaduan warna yang di dominasi dengan warna biru gelap dan biru terang bisa juga teman-teman ubah kembali jika ingin mengubahnya. Desain ini di buat dengan banner objek yang memikiki bentuk seperti polygon pada sisi desain di padukan dengan data objek dan gambar model anak sekolah. Dengan pemberian gradasi warna yang di buat pada desain banner pemilihan ketua osis ini menggunakan dua jenis warna sama yaitu menggunakan warna biru gelap dan biru terang. Perpaduan warna ini admin terapkan di dalam desain yang memiliki ukuran objek landscape dengan data-data serta model yang sudah admin cantumkan. Desain ini juga dibuat dengan berbagai objek pada sisi desain di buat seperti bentuk polygon yang di berikan gradasi warna sinkron. Perpaduan warna menarik yang admin cantumkan di dalam tampilan contoh desain Banner Pemilihan OSIS ini mempunyai variasi warna biru yang admin berikan dengan beberapa gradasi warna yang sama yang di padukan agar tampilan desain lebih menarik. Agar tampilan desain lebih menarik dan elegan di dalam tampilan desain ini admin cantumkan beberapa data-data sederhana saja seperti nama sekolah, tahun ajaran, logo, dan akun sosial media. Bisa teman-teman custom juga untuk data-data ini dengan menambahkan beberapa data-data menarik yang berhubungan dengan sekolah tersebut Di dalam tampilan contoh Desain Banner Pemilihan OSIS ini admin terapkan dua warna cerah yaitu perpaduan warna biru gelap beserta gradasinya dan warna kuning untuk warna pendukung. Di padukan juga dengan objek gambar model anak sekolah yang admin sesuaikan dengan tingkat sekolah tersebut bisa menjadi salah satu kelebihan bagi tampilan desain banner ini. Variasi warna menarik yang admin berikan di dalam tampilan contoh Desain Banner Pemilihan OSIS ini admin buat dengan warna hijau yang mendominasi perpaduan warna desain ini di padukan dengan warna sebagai warna kedua yaitu warna kuning. Di buat dengan tampilan sederhana yang memiliki model yang di cantumkan pada sisi kiri desain di lengkapi juga dengan data-data secara umum saja yang bisa teman-teman custom kembali nantinya. Perpaduan warna sederhana dengan tampilan menarik yang admin buatkan di dalam tampilan contoh desain banner ldk osis menggunakan variasi warna yang admin buat dengan warna ungu yang menjadi warna utama di kombinasikan dengan warna kuning pada objek desain. Di lengkapi juga dengan data-data yang admin buat secara umum saja bisa teman-teman ubah saja sesuaikan dengan kebutuhan desain tersebut seperti nama sekolah, tahun ajaran, logo, dan akun sosial media. Pada bagian ini admin akan membagikan beberapa tampilan contoh Desain Download Banner Pemilihan ketua OSIS yang di buat dengan berbagai warna pilihan dan menarik. Beberapa tampilan desain yang admin berikan di bawah ini bisa teman-teman gunakan sebagai contoh dalam membuat desain hanya download saja filenya di lengkapi dengan berbagai format file yang bisa kalian dapatkan secara gratis, sebagai berikut Format Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Photoshop Pada tampilan Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS ini admin buat dengan berbagai perpaduan warna yang di dominasi warna ungu dan gradasi warna biru yang di cantumkan di dalam objek desain ini. Untuk objek desain yang admin buatkan ini di bentuk seperti polygon yang di susun rapih di lengkapi juga dengan berbagai data-data simpel yang ada di dalam desain banner ini. Desain ini juga di buat dengan menggunakan aplikasi vektor terbaik yang menjadi aplikasi rekomendasi bagi teman-teman yang ingin membuat desain yaitu menggunakan aplikasi Photoshop. Aplikasi ini menghasilkan format .psd yang bisa teman-teman dapatkan filenya di bawah ini secara gratis yang admin sudah bagikan untuk kalian. Format Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Coreldraw Pembuatan tampilan contoh Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS di atas untuk proses membuat desainnya admin buat dengan menggunakan aplikasi Coreldraw. Yang memiliki perpaduan warna ungu dan biru yang mendominasi warna desain banner ini di lengkapi juga dengan data-data yang di buat secara umum saja. Desain ini juga di lengkapi dengan format .cdr yang di hasilkan oleh aplikasi yang memiliki tampilan mudah di fahami dan fitur export/import nya yang memudahkan pengguna dalam menyimpan atau membuka file dari aplikasi sejenisnya. Bisa teman-teman download saja template banner ldks osis cdr ini jika tertarik dengan tampilan desainnya bisa langsung klik saja link di bawah ini secara gratis. Format Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Illustrator Proses pembuatan tampilan contoh desain Banner Pemilihan Ketua OSIS ini admin buat dengan menggunakan ukuran kertas landscape dan beberapa objek lain di dalamnya. Desain ini juga admin juga berikan perpaduan warna sederhana yang di dominasi oleh warna biru serta ungu yang di gabungkan menjadi satu warna sinkron. Bisa teman-teman download juga template desain secara gratis dan bisa di jadikan sebagai contoh dalam membuat desain banner ini. Format Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Photoshop Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS ini memiliki perpaduan warna beragam dan cerah yang dib uat dengan menggunakan tiga jenis warna di antaranya warna biru, kuning dan orange. Tampilan desain ini sangat menarik bisa teman-teman jadikan sebagai contoh atau template dalam membuat desain banner ini. Di lengkapi juga dengan beberapa data-data serta gambar model yang bisa memperindah tampilan desain ini agar lebih elegan dan menarik perhatian. Silahkan download saja template desain ini dengan cara klik link di bawah ini untuk mendapatkan desain banner ini dengan menggunakan format file Photoshop secara gratis. Format Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Coreldraw Untuk variasi warna desain ini admin buatkan sama seperti tampilan contoh desain sebelumnya yaitu menggunakan tiga warna cerah yamg di gabungkan menjadi warna sinkron yaitu warna biru, kuning dan orange. Perpaduan warna ini bisa teman-teman ubah kembali dan untuk data-data yang admin cantumkan di dalam desain ini bisa kalian tambahkan jika di perlukan. Desain di buat dengan aplikasi Coreldraw yang memiliki beberapa kelebihan yang bisa di nikmati oleh penggunanya dan memudahkan teman-teman dalam membuat desain. Desain ini menggunakan format .cdr yang dapat teman-teman download saja di bawah ini. Format Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Illustrator Beberapa warna tampilan contoh Desain Banner OSIS ini bisa teman-teman custom kembali dengan warna sinkron lainnya tetapi untuk desain ini admin buat dengan menggunakan warna kuning, orang dan biru. Tampilan desain ini sangat menarik perhatian dengan menggunakan objek gambar dan beberapa model serta objek yang bisa memperindah tampilan desain ini. Jika teman-teman tertarik dan ingin menggunakan template desain ini sebagai contoh dalam membuat desain bisa langsung klik saja link yang admin sudah bagikan di bawah ini. Langkah Cara Membuat Desain Banner Pemilihan Ketua OSIS Gratis Berikut ini teman-teman bisa langsung lihat saja beberapa penjelasan desain Download Banner Pemilihan Ketua OSIS bisa kalian simak dibawah ini. Penjelasan tutorial desain banner pelantikan osis bisa menjadi langkah bagi teman-teman untuk membuat desain banner OSIS ini, sebagai berikut Langkah Kesatu Membuat Kotak Silahkan bagi teman-teman bisa langsung buat kotak seperti contoh dengan ukuran yang di sesuaikan. Langkah Kedua Membuat Objek Bagi kalian untuk langkah selanjutnya bisa buat objek dengan memberikan warna dengan opacity rendah Langkah Ketiga Membuat Objek Baru Untuk langkah yang selanjutnya kalian dapat membuat objek pada sisi atas dengan memberikanw warna ungu dan kuning. Langkah Keempat Membuat Objek Sama Kemudian, kalian bisa membuat objek pada sisi bawah dengan bentuk objek yang sama. Langkah Kelima Masukan Sosial Media Berikutnya kalian bisa memasukan sosial media kalian seperti contoh di atas Langkah Keenam Menambahkan Deskripsi Yang selanjutnya kalian bisa menambahkan deskripsi teks pada desain ini menggunakan teks tools Langkah Ketujuh Masukan Logo & Model Untuk langkah yang terakhir kalian bsa memasukan logo dan model seperti contoh sesuaikan saja posisinya. Terima kasih bagi teman-teman yang sudah menggunakan template desain yang admin cantumkan di dalam artikel Download Banner Pemilihan Ketua OSIS CorelDraw Dan Photoshop.
The OSIS chairman is the highest leader in the OSIS management structure and is accompanied by a vice-chairman. Therefore, a selection with several criteria is needed to determine the best candidate. Things that are considered in this selection are realism, maturity, organizational experience, public speaking, discipline, character, organizational activity, and responsibility. By utilizing a decision support system, the best candidates are obtained for the candidate for chairman and vice-chairman of the student council. This system is made with the method used to assist the selection process, namely, profile matching. Profile matching is used to find the profile of a job that is sought from a predetermined specification. This method provides a solution and has a clear objective in decision-making. On the other hand, the method used to develop a decision support system is the incremental method. The selection of the incremental method is based on the fact that this method has an iterative nature, which can adapt to the many repetitions that occur during the development process. The novelty of this research is the recommendations generated from the developed decision support system. There are notifications about the results of decisions to users, in this case, the candidates for the OSIS chairman and vice chairman who are alternatives in the election process. This study resulted in recommendations in the form of candidates for OSIS chairman and vice chairman by the candidate's profile. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Infotekmesin Juli 2022 p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 DOI 251 Implementasi Profile Matching Pada Seleksi Ketua dan Wakil Ketua OSIS Alif Iftitah1, Linda Perdana Wanti2*, Dwi Novia Prasetyanti3, Nur Wachid Adi Prasetya4, Andriansyah Zakaria5 1, 2,3,4,5Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Cilacap 1,2,3,4,5Jln. Dr. Soetomo Karangcengis Sidakaya, Kabupaten Cilacap, 53212, Indonesia E-mail linda_perdana Info Naskah Naskah masuk 25 Februari 2022 Direvisi 3 Juli 2022 Diterima 6 Juli 2022 Ketua OSIS pemimpin tertinggi dalam struktur kepengurusan OSIS yang didampingi oleh wakil ketua. Oleh karena itu, diperlukan seleksi dengan beberapa kriteria untuk menentukan kandidat yang terbaik. Hal yang diperhatikan dalam seleksi ini adalah kerealistisan, kematangan, pengalaman organisasi, berbicara di depan umum, kedisiplinan, karakter, keaktifan organisasi, dan tanggung jawab. Dengan memanfaatkan suatu sistem pendukung keputusan, maka diperoleh kandidat terbaik untuk calon ketua dan wakil ketua OSIS. Sistem ini dibuat dengan metode yang digunakan untuk membantu proses seleksi yaitu profile matching. Profile matching digunakan untuk mencari profil sebuah jabatan yang dicari dari spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya. Metode ini memberikan solusi dan mempunyai tujuan yang jelas secara objektif pada pengambilan keputusan. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan adalah metode incremental. Pemilihan metode incremental didasarkan karena metode ini memiliki sifat iterative yaitu mampu beradaptasi dengan banyak pengulangan yang terjadi selama proses pengembangan berlangsung. Keterbaruan dari penelitian ini adalah rekomendasi yang dihasilkan dari sistem pendukung keputusan yang dikembangkan adalah terdapat notifikasi tentang hasil keputusan kepada pengguna dalam hal ini kandidat calon ketua OSIS dan wakil ketua OSIS yang menjadi alternativ pada proses pemilihan. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi berupa calon ketua dan wakil ketua OSIS yang sesuai dengan profil calon. Keywords student council selection; decision support system; profile matching; optimization; incremental method. The OSIS chairman is the highest leader in the OSIS management structure and is accompanied by a vice-chairman. Therefore, a selection with several criteria is needed to determine the best candidate. Things that are considered in this selection are realism, maturity, organizational experience, public speaking, discipline, character, organizational activity, and responsibility. By utilizing a decision support system, the best candidates are obtained for the candidate for chairman and vice-chairman of the student council. This system is made with the method used to assist the selection process, namely, profile matching. Profile matching is used to find the profile of a job that is sought from a predetermined specification. This method provides a solution and has a clear objective in decision-making. On the other hand, the method used to develop a decision support system is the incremental method. The selection of the incremental method is based on the fact that this method has an iterative nature, which can adapt to the many repetitions that occur during the development process. The novelty of this research is the recommendations generated from the developed decision support system. There are notifications about the results of decisions to users, in this case, the candidates for the OSIS chairman and vice chairman who are alternatives in the election process. This study resulted in recommendations in the form of candidates for OSIS chairman and vice chairman by the candidate's profile. *Penulis korespondensi Linda Perdana Wanti E-mail linda_perdana p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 252 1. Pendahuluan Ketua OSIS merupakan pemimpin tertinggi dalam struktur kepengurusan OSIS, yang didampingi wakil ketua. Sistem kepemimpinan dari ketua dan wakil ketua OSIS berpengaruh terhadap kemajuan kegiatan kesiswaan di dalam suatu sekolah [1]. OSIS SMA Negeri 1 Maos merupakan salah satu organisasi di SMA N 1 Maos. Dalam pemilihan ketua dan wakil ketua, dibentuk panitia untuk menyaring dan memilih kandidat calon ketua dan wakil ketua. Panitia melakukan penilaian berdasarkan beberapa kriteria yang sudah ditentukan. Informasi penilaian tersebut akan digunakan oleh panitia untuk memilih kandidat melalui beberapa tahapan tes hingga diperoleh sejumlah kandidat yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh panitia. Proses ini diperlukan untuk memperoleh calon ketua dan wakil ketua OSIS terbaik [2]. Beberapa permasalahan yang sering muncul khususnya pada proses seleksi adalah proses seleksi memakan waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan oleh hasil keputusan calon kandidat yang sudah diputuskan oleh OSIS kelas XII dan panitia masih perlu mendiskusikannya kembali dengan pembina OSIS SMA N 1 Maos untuk mendapatkan kandidat calon ketua dan wakil ketua yang akan maju ke tahap pemilu OSIS. Sistem penilaian tidak menggunakan nilai baku pada setiap kriteria. Selain waktu yang lama, hasil seleksi terkadang kurang sesuai dengan profil harapan ketua dan wakil ketua. Penyeleksi hanya memberikan komentar dari kriteria, dan hasil seleksi bersifat subyektif. Proses seleksi ini yang masih harus dicari solusi agar diperoleh kandidat terbaik dalam waktu yang singkat [3]. Diperlukan proses identifikasi guna mencari solusi atas permasalahan yang timbul dan akan diselesaikan melalui penelitian ini dengan menggunakan sistem pendukung keputusan [4], [5]. Solusi dari permasalahan nantinya akan ditransformasikan ke dalam sistem pendukung keputusan [6], [7]. Sistem pendukung keputusan digunakan karena memiliki beberapa kelebihan, seperti hemat waktu, akurasi data meningkat, strategi yang signifikan, cepat dan terarah, serta pengurangan biaya pengambilan keputusan. Ada banyak metode yang dipakai dalam pengambilan keputusan, salah satunya adalah profile matching [8]. Metode ini membandingkan antar kompetensi tiap individu kedalam kompetensi keahlian, sehingga bisa diketahui perbedaan kompetensi atau gap, semakin kecil nilai gap maka nilai bobotnya semakin besar [9]. Beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Iwan dkk yang mengembangkan sistem pendukung keputusan menggunakan metode profile matching. Sistem pendukung keputusan yang dikembangkan menggunakan beberapa kriteria atau aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Luaran dari sistem pendukung keputusan yang dikembangkan peneliti berupa tiga kandidat calon terbaik dengan nilai masing-masing Rio Mahendri dengan nilai 4,79, Nayla Nazwa dengan nilai 4,77 dan Sandy Andika 4,69. Ketiga kandidat terbaik berhak menjadi kandidat ketua OSIS Madrasah Aliyah Swasta Al-Hasaniyah Tangerang [9]. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Keke dkk yang menerapkan metode elimination and choice translation reality ELECTE untuk memilih kandidat terbaik. Metode tersebut merupakan metode yang cocok untuk menentukan ketua dan wakil ketua OSIS di SMKN 3 Tanjung Balai. Dengan menggunakan metode tersebut maka pemilihan menjadi lebih cepat, tepat dan akurat. Kriteria yang digunakan untuk menseleksi calon kandidat terbaik ada diantaranya, absen, keaktifan dan prestasi. Penelitian ini menghasilkan keputusan berupa alternatif-alternatif yang terpiliha masuk ke babak pemungutan suara diantaranya Vina Panduwinata dan Hamidah, Rinaldi dan Ade Triwijaya, dan Richard dan Reza Marpaung [10]. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Randi yang mengembangkan sistem informasi pemungutan suara e-voting untuk memilih ketua OSIS di SMK Yapim Taruna Marelan. Sistem informasi e-voting dikembangkan karena pemilihan ketua OSIS di SMK Yapim Taruna Marelan tetap harus dilakukan walaupun masih dalam masa pandemic covid-19. Sistem informasi pemilihan dibuat berbasis website untuk mengawal transparasi pemilihan ketua OSIS yang berlangsung [11]. Tujuan penelitian ini pada artikel ini adalah melakukan optimasi metode profile matching untuk merekomendasikan kandidat terbaik dari calon ketua OSIS dan calon wakil ketua OSIS yang telah diseleksi menggunakan kriteria-kriteria yang digunakan pada sistem pendukung keputusan [12]. Keterbaruan penelitian ini dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya adalah penggunaan dua metode yaitu metode incremental untuk pengembangan sistem pendukung keputusan yang mengimplementasi metode profile matching dalam memberikan rekomendasi keputusan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS. Metode incremental diketahui dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi selama pengembangan sistem dan tidak terlalu membutuhkan waktu yang banyak [13]. Sedangkan metode profile matching diimplementasi karena metode ini mampu merekomendasikan sebuah keputusan kandidat ketua OSIS dan wakil ketua OSIS terpilih yang ideal dengan kriteria-kriteria yang digunakan [14]. 2. Metode Metode Incremental Metode pengembangan sistem pendukung keputusan yang digunakan adalah metode incremental. Metode ini digunakan karena terdapat banyak perbaikan terhadap fungsionalitas sistem pendukung keputusan yang dikembangkan [15], [16]. Pada awalnya kebutuhan fungsional sistem dan non fungsional sistem didefinisikan dengan baik, tetapi pada masa uji coba ternyata terdapat perubahan skenario implementasi seperti perluasan kebutuhan fungsionalitas sistem yang secara mendadak sistem harus terintegrasi dengan perangkat versi baru, sehingga terdapat perubahan-perubahan yang cukup menyita waktu, sehingga pada pengembangan sistem pendukung keputusan pemilihan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS yang terdapat tiga kali iterasi maka metode ini cocok untuk diimplementasikan [17], [18], [19]. Perubahan skenario disisi end user terjadi setelah sistem selesai dikembangkan [19], [20]. p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 253 Gambar 1. Incremental Model Metode Profile matching Profile matching adalah suatu metode dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi/kemampuan yang diperlukan oleh suatu jabatan [21]. Kompetensi/kemampuan itu haruslah dapat dipenuhi oleh calon atau pemegang suatu jabatandan dalam penelitian ini adalah calon ketua dan calon wakil ketua OSIS. Dalam metode ini, proses dilakukan dengan membandingkan antara kompetensi individu dalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui hasil dari perbedaan kompetensi/gap [22]. Gap analisis merupakan suatu metode pengukuran untuk mengetahui kesenjangan/gap antara kinerja suatu variabel dengan harapan konsumen terhadap variabel tersebut [23]. Menghitung gap yang diperoleh dari beda antara profil jabatan dan profil peserta, seperti pada persamaan 1 dan 2. 1 2a Melakukan pembobotan terhadap nilai yang sudah didapat. Langkah ini dilakukan dengan mengganti nilai gap yang sudah didapat dengan bobot nilai yang telah ditetapkan. Hal ini disesuaikan dengan nilai masing–masing gap yang diperoleh [24]. Lalu dikonfersikan dengan merujuk pada tabel di bawah Tabel 1. Gap Selisih Kompetensi individu kelebihan 1 level Kompetensi individu kekurangan 1 level Kompetensi individu kelebihan 2 level Kompetensi individu kekurangan 2 level Kompetensi individu kelebihan 3 level Kompetensi individu kekurangan 3 level Kompetensi individu kelebihan 4 level Kompetensi individu kekurangan 4 level b Perhitungan dan pengelompokkan core factor dan secondary factor. Core factor merupakan aspek utama yang dibutuhkan oleh suatu jabatan yang diperkirakan dapat menghasilkan kinerja optimal [25]. Sedang secondary factor adalah faktor pendukung saja. Sebelum dilakukan perhitungan, terlebih dahulu menentukan mana yang termasuk dalam core factor dan mana yang termasuk secondary factor [18]. Perhitungan core factor dan secondary factor menggunakan persamaan 3 dan 4. 3 4 c Menghitung nilai total dan perangkingan. Perhitungan ini didasari atas prosentase dari core factor dan secondary factor yang diperkirakan berpengaruh terhadap aspek penilaian menggunakan persamaan 5. 5 Jika tiap aspek sudah dihitung nilai totalnya, maka langkah selanjutnya adalah menentukan perangkingan untuk mendapat hasil akhir menggunakan persamaan 6 dibawah ini [25]. 6 3. Hasil dan Pembahasan Incremental 1 Iterasi pertama memakan waktu sekitar dua bulan dari proses identifikasi kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem. Definisi pengguna yang akan menjalankan sistem pendukung keputusan ini ada tiga yaitu panitia, pihak OSIS dan peserta pemilihan. Masing-masing pengguna mempunyai hak akses terhadap sistem pendukung keputusan, seperti untuk pengguna panitia dapat mengakses menu kelola data kriteria, data nilai peserta, dapat memproses pengambilan keputusan, dan dapat menampilkan pengumuman. Begitu juga dengan user yang lain, masing-masing mempunyai hak ases yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2. Untuk gambar 3 menunjukkan entity relationship diagram dari sistem pendukung keputusan yang dikembangkan untuk menseleksi ketua dan wakil ketua OSIS di SMA N 1 Maos. Terdapat empat tabel utama yang saling berelasi dan menghasilkan tiga tabel relasi. Untuk sequence diagram yang ditunjukkan pada Gambar 4 menunjukkan runtutan aktifitas yang dilakukan oleh user pada proses seleksi ketua dan wakil ketua OSIS yang diikuti oleh enam belas calon kandidat ketua dan wakil ketua OSIS. Proses yang kedua adalah sistem memulai proses perhitungan menggunakan metode profile matching yang menjaring ketua dan wakil ketua OSIS menggunakan dua kriteria, setelah proses penilaian selesai maka sistem akan menampilkan hasil dari seleksi ketua dan wakil ketua OSIS. p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 254 Gambar 2. Use Case Sistem Pendukung Keputusan Gambar 3. ERD Sistem Pendukung Keputusan Gambar 4. Sequence Diagram p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 255 Proses pada iterasi pertama setelah pendefinisan hak akses masing-masing aktor, dilanjutkan dengan pengkodean dan implementasi sistem kepada end user. Proses implementasi sistem pendukung keputusan memerlukan waktu hampir satu minggu karena ternyata banyak sekali masukan-masukan dari end user tentang tampilan sistem dan fungsionalitas modul-modul yang ada pada sistem. Proses dilanjutkan pada iterasi kedua yaitu perbaikan sistem sesuai dengan masukan-masukan dari user. Perbaikan yang pertama dilakukan adalah tentang tampilan sistem. Tampilan dashboard menjadi perbaikan pertama yang dilakukan karena dashboard awal belum menunjukkan identitas dari tempat studi kasus pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS yaitu di SMA N 1 Maos. Tampilan kedua yang diperbaiki adalah pada halaman login dan halaman pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS menggunakan metode pengambilan keputusan profile matching. Modul-modul yang disempurnakan antara lain 1 Modul seleksi ketua dan wakil ketua OSIS; 2 Modul kriteria yang digunakan untuk menseleksi ketua dan wakil ketua OSIS yang dibuat dinamis yaitu dapat ditambah dan dikurangi sesuai dengan kebutuhan user; 3 Modul hasil seleksi menggunakan metode profile matching. Seluruh perbaikan selesai dilakukan dan sistem pendukung keputusan kembali diimplementasikan. Tahapan implementasi metode profile matching untuk menentukan kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS, sebagai berikut a Menentukan bobot setiap kriteria Untuk kriteria visi misi terdapat dua sub kriteria yaitu kerealistisan V1 dan kematangan V2. Sedangkan untuk kriteria kinerja terdapat enam sub kriteria yaitu pengalaman dalam berorganisasi K1, kemampuan berbicara di depan umum / public speaking K2, kedisiplinan K3, karakter K4, keaktifan K5, dan tanggung jawab K6 Tabel 2. Kriteria dan Sub Kriteria Core Factor/ Secondary Factor b Menghitung GAP Dalam proses ini, dilakukan proses perhitungan GAP antara profil peserta calon ketua dan wakil ketua dengan profil ketua dan wakil ketua yang ditunjukkan secara berturut-turut pada tabel 3 dan tabel 4. Kemudian, lakukan operasi pengurangan. Hasil dari proses ini seperti pada tabel 5 dan tabel 6. Tabel 3. Peserta Seleksi Calon Ketua Tabel 4. Peserta Seleksi Calon Wakil Ketua Tabel 5. Hasil perhitungan GAP Peserta Calon Ketua Tabel 6. Hasil Perhitungan GAP Peserta Calon Wakil Ketua p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 256 c Menghitung bobot GAP Setelah diperoleh GAP pada masing – masing peserta seleksi, tiap peserta diberi nilai dengan mencocokan nilai dengan patokan tabel bobot nilai GAP. Dengan demikian, peserta seleksi akan memiliki bobot nilai seperti Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 7. Pembobotan GAP Calon Ketua Tabel 8. Pembobotan GAP Calon Wakil Ketua d Mengitung nilai core factor dan secondary factor Setelah dihasilkan bobot nilai GAP untuk setiap kriteris, maka setiap sub kriteria yang terdapat di dalam masing–masing kriteria dikelompokkan menjadi 2, yaitu core factor dan secondary factor. Menggunakan persamaan 3 untuk menghitung core factor yang hasilnya ditunjukkan pada tabel 9 dan 10, sedangkan untuk perhitungan secondary factor menggunakan persamaan 4 hasilnya ditunjukkan pada tabel 11 dan tabel 12. e Menghitung nilai total Dari hasil perhitungan setiap aspek, langkah selanjutnya adalah perhitngann nilai total berdasarkan presentasi core factor dan secondary factor yang telah ditentukan. Pada sistem ini, digunakan nilai prosentasi CF sebesar 80% dan SF sebesar 20%. Perhitungan nilai total bisa dilihat pada tabel 13 dan tabel 14. Tabel 9. Hitung Core Factor Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS Tabel 10. Hitung Core Factor Calon Wakil Ketua Tabel 11. Perhitungan Secondary Factor Calon Ketua Tabel 12. Perhitungan Secondary Factor Calon Wakil Ketua Tabel 13. Hitung Nilai Total Calon Ketua 0,8 *4,5 + 0,2*5 = 4,6 0,8 *4,375 + 0,2*4 = 4,3 0,8 *4 + 0,2*4,75 = 4,15 0,8 *4,625 + 0,2*4,75 = 4,65 0,8 *4 + 0,2*4,5 = 4,1 0,8 * 3,625 + 0,2*4,5 = 3,8 0,8 *4,25 + 0,2*3,5 = 4,1 0,8 *4,5 + 0,2*5 = 4,6 0,8 *4,25 + 0,2*4 = 4,2 0,8 *3,25 + 0,2*4,75 = 3,55 0,8 *4,5 + 0,2*5 = 4,4 0,8 *3,875 + 0,2*4,5 = 4 p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 257 Tabel 14. Hitung Nilai Total Calon Wakil Ketua 0,8 *4,125 + 0,2*4,25 = 4,15 0,8 *3,875 + 0,2*4,25 = 3,95 0,8 *4,5 + 0,2*3 = 4,2 0,8 *4 + 0,2*4,5 = 4,1 0,8 *4,5 + 0,2*5 = 4,6 0,8 *4,625 + 0,2*4,75 = 4,65 0,8 *5 + 0,2*4,5 = 4,9 0,8 *3,75 + 0,2*4,25 = 3,85 0,8 *5 + 0,2*4,5 = 4,9 0,8 *4,125 + 0,2*4 = 4,1 0,8 *3,625 + 0,2*4 = 3,7 Gambar 5. Hasil Perangkingan Calon Ketua OSIS Gambar 6. Hasil Perangkingan Calon Wakil Ketua OSIS f Perangkingan Tahapan terakhir dari metode profile matching adalah perangkingan. Sebelum menghitungnya, harus ditentukan dahulu besar prosentase dari setiap kriteria. Dalam sistem ini, nilai kriteria visi misi sebesar 30% dan kriteria kinerja sebesar 70%. Hasil perangkingan dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6. Incremental 2 Pada iterasi kedua perbaikan yang dilakukan setelah sistem diuji coba oleh end user adalah penambahan modul untuk luaran dari sistem pendukung keputusan. Modul yang ditambahkan adalah form yang menampilkan hasil rekomendasi dari sistem pendukung keputusan untuk menseleksi pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS di SMA N 1 Maos. Modul ini diusulkan oleh end user, mengingat hasil rekomendasi perlu dilaporkan kepada pihak yang berkaitan dengan kesiswaan dan salah satu dokumentasi dari kegiatan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS. Iterasi kedua dikerjakan selama empat hari dan setelah itu sistem kembali diuji coba oleh end user. Incremental 3 Setelah proses uji coba hasil iterasi kedua ternyata masih ada perbaikan maka proses perbaikan masuk ketahapan iterasi ketiga yaitu perbaikan pada modul peserta seleksi ketua dan wakil ketua OSIS. End user meminta agar peserta seleksi baik ketua maupun wakil ketua dan ditambah dan dikurangi seperti modul data kriteria seleksi. Perbaikan tidak memerlukan waktu yang lama dan dilakukan selama dua hari, kemudian sistem kembali diuji coba ke end user. Secara keseluruhan end user telah mencoba sistem dan tidak ada lagi perbaikan yang perlu dilakukan. Untuk hasil tampilan sistem pendukung keputusan seleksi pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS SMA N 1 Maos, dapat dilihat pada gambar 7, gambar 8, gambar 9 dan gambar 10. Gambar 7. Halaman Dasboard Utama Gambar 8. Halaman Data Kriteria 321864750246810Fajar Suci Resti Dimas Nova Angga Putri TegarHasil Rangking375126480246810Hasil Rangking p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 258 Gambar 9. Halaman Penilaian Peserta menggunakan Metode Profile matching Gambar 10. Halaman Hasil Penilaian Peserta Lolos Seleksi 4. Kesimpulan Sistem berhasil diimplementasikan dan diuji coba oleh end user setelah melewati tiga tahapan incremental yang dimulai dari menganalisis, mendesain, membuat source code sistem pendukung keputusan dan menguji coba sistem tersebut [26], [27]. Pada setiap tahapan incremental, terdapat beberapa masukan dari end user dan semua masukan tersebut telah diperbaiki, sehingga sistem pendukung keputusan telah sesuai dengan kebutuhan end user [28], [29]. Rekomendasi digunakan untuk menentukan ketua dan wakil ketua OSIS dengan mengimplementasi metode profile matching. Implementasi metode profile matching dilakukan untuk memberikan keputusan rekomendasi terbaik, sehingga ketua dan wakil ketua OSIS terpilih merupakan kandidat yang paling sesuai dengan kriteria yang digunakan pada proses seleksi [25]. Rekomendasi hasil keputusan yang dihasilkan dari sistem pendukung keputusan disampaikan kepada masing-masing kandidat calon ketua OSIS dan calon wakil ketua OSIS melalui notifikasi pesan. Pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS masing-masing diwakili oleh delapan kandidat dengan hasil ketua OSIS SMA N 1 Maos terpilih adalah Resti Setyaningsih dengan nilai total dan wakil ketua OSIS SMA N 1 Maos terpilih adalah Renaldi Saputra dengan total nilai Daftar Pustaka [1] I. A. Toni and N. Mediatati, “Peranan Organisasi Siswa Intra Sekolah Osis Dalam Membentuk Karakter Siswa di Smk Negeri 2 Salatiga,” Satya Widya, vol. XXXV, pp. 54–61, 2019. [2] A. Aulawi and Srinawati, “Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi Untuk Meningkatkan Organisasi Siswa Intra Sekolah Osis di Smk Darus Syifa Kota Cilegon,” J. Pendidik. Pancasila dan Kewarganegaraan, pp. 38–50, 2018. [3] M. T. A. Zaen and R. Putra, “Aplikasi Voting Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah Osis Pada Ma Nurul Ihsan Nw Tilawah Berbasis Web,” J. Manaj. Inform. dan Sist. Inf., vol. 1, no. 2, p. 43, 2018, doi [4] E. Puerto, J. Aguilar, C. López, and D. Chávez, “Using Multilayer Fuzzy Cognitive Maps to diagnose Autism Spectrum Disorder,” Appl. Soft Comput. J., vol. 75, pp. 58–71, 2019, doi [5] L. P. Wanti, R. H. Maharrani, N. Wachid, and A. Prasetya, “Optimation economic order quantity method for a support system reorder point stock,” Int. J. Electr. Comput. Eng., vol. 10, no. 5, pp. 4992–5000, 2020, doi [6] D. Pramanik, A. Haldar, S. C. Mondal, S. K. Naskar, and A. Ray, “Resilient supplier selection using AHP-TOPSIS-QFD under a fuzzy environment,” Int. J. Manag. Sci. Eng. Manag., vol. 12, no. 1, pp. 45–54, 2017, doi [7] L. P. Wanti et al., “A support system for accepting student assistance using analytical hierarchy process and simple additive weighting,” 2020, doi [8] M. N. Ardhi, A. D. Farazizah, F. H. Firza, and M. A. Yaqin, “Otomasi dan Optimasi Pengaturan Kerja pada Pondok Pesantren Menggunakan Profile Matching,” Jurasik Jurnal Ris. Sist. Inf. dan Tek. Inform., vol. 5, no. 2, p. 227, 2020, doi [9] I. Syafei and M. Badrul, “Penerapan Metode Profile Matching Untuk Seleksi Pemilihan Ketua Osis,” J. PROSISKO, vol. 7, no. 2, 2020. [10] K. A. Siregar and D. P. Utomo, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Ketua dan Wakil OSIS SMKN 3 Tanjungbalai Menggunakan Metode Elimination and ChoiceTranslation Realty,” vol. 5, pp. 111–119, 2021, doi [11] R. R. Putra, “Perancangan Sistem E-Voting Dalam Pemilihan Osis Pada Sm k Yapim Taruna Marelan,” vol. 14, n o. 2, pp. 23–31, 2021. [12] R. Sitanggang and S. Sibagariang, “Model Pengambilan Keputusan Dengan Teknik Metode Profile Matching,” Comput. Eng. Sci. Syst. J., vol. 4, no. 1, p. 44, 2019, doi [13] C. Ucler, “Brainstorming th e cryoplane layout by using the iterative AHP-QFD-AHP approach,” Aviation, vol. 21, no. 2, pp. 55–63, 2017, doi [14] X. Yi, E. Bertino, F. Y. Rao, K. Y. Lam, S. Nepal, and A. Bouguettaya, “Privacy-Preserving User Profile Matching in Social Networks,” IEEE Trans. Knowl. Data Eng., vol. 32, no. 8, pp. 1572–1585, 2020, doi [15] E. Yusriyanah and I. Prihandi, “Aplikasi E-Commerce Petshop Berbasis Web Dengan Metode Incremental Studi Kasus Puri Vet Kembangan ,” J. Sist. Inf. dan E-Bisnis, vol. 1, no. 3, pp. 67–73, 2019. [16] B. Waseso, A. Wahab, and T. Daryanto, “Perancangan SIstem Pemantau Kapal Perikanan SPKP Untuk Kapal Di Bawah 30 GT Dengan Metode Incremental,” Incomtech, vol. 7, no. 1, pp. 24–30, 2018. [17] N. Hasan and W. E. Susanto, “Aplikasi Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Dengan Metode Incremental,” Bianglala Inform., vol. 8, no. 2, pp. 123–128, 2021, doi p-ISSN 2087-1627, e-ISSN 2685-9858 259 [18] J. Martinez-Gil, A. L. Paoletti, G. Rácz, A. Sali, and K. D. Schewe, “Accurate and efficient profile matching in knowledge bases,” Data Knowl. Eng., vol. 117, pp. 195–215, 2018, doi [19] Z. Zhao, C. Li, X. Zhang, F. Chiclana, and E. H. Viedma, “An incremental method to detect communities in dynamic evolving social networks,” Knowledge-Based Syst., vol. 163, pp. 404–415, 2019, doi [20] R. Amami and A. Smiti, “An incremental method combining density clustering and support vector machines for voice pathology detection,” Comput. Electr. Eng., vol. 57, pp. 257–265, 2017, doi [21] J. Dalle and D. Hastuti, “Prototype decision support system selecting employee for certain position using profile matching,” Journal of Engineering and Applied Sciences, vol. 12, no. 2. pp. 183–185, 2017, doi [22] Safrizal, L. Tanti, R. Puspasari, and B. Triandi, “Employee Performance Assessment with Profile Matching Method,” 2018 6th Int. Conf. Cyber IT Serv. Manag. CITSM 2018, no. Citsm, pp. 1–6, 2019, doi [23] C. Jienardy, “GAP ANALISIS PERSEPSI DAN EKSPEKTASI KONSUMEN,” 2017. [24] J. Sains, L. Sopianti, and N. Bahtiar, “Students Major Determination Decision Support Systems Using Profile Matching Method with SMS Gateway Implementation,” J. Sains Dan Mat., vol. 23, no. 1, pp. 14-24–24, 2015. [25] T. Susilowati, E. Y. Anggraeni, Fauzi, W. Andewi, Y. Handayani, and A. Maseleno, “Using Profile Matching Method to Employee Position Movement,” Int. J. Pure Appl. Math., vol. 118, no. 7 Special Issue, 2018. [26] E. D. Wahyuni, “Implementasi Metode Incremental Pada Sistem Informasi Administrasi Desa Jambuwer,” J. Tekno Kompak, vol. 15, no. 2, p. 156, 2021, doi [27] T. Fujiwara, J. K. Chou, Shilpika, P. Xu, L. Ren, and K. L. Ma, “An Incremental Dimensionality Reduction Method for Visualizing Streaming Multidimensional Data,” IEEE Trans. Vis. Comput. Graph., vol. 26, no. 1, pp. 418–428, 2020, doi [28] G. Shan, S. Xu, L. Yang, S. Jia, and Y. Xiang, “Learn A Novel incremental learning m ethod for text classification,” Expert Syst. Appl., vol. 147, p. 113198, 2020, doi [29] X. Wang, W. Wang, L. T. Yang, S. Liao, D. Yin, and M. J. Deen, “A Distributed HOSVD Method with Its Incremental Computation for Big Data in Cyber-Physical-Social Systems,” IEEE Trans. Comput. Soc. Syst., vol. 5, no. 2, pp. 481–492, 2018, doi ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Dwi WahyuniDesa Jambuwer adalah sebuah desa yang membutuhkan sistem informasi administrasi kependudukan yang dapat melakukan pengolahan data terkait proses pemberian layanan informasi tentang Desa Jambuwer seperti mencetak surat keteranganan, surat pernyataan, surat pengajuan dan pengolahan data RT dan RW. Dalam pelayanan dan informasi ke publik masih dilakukan secara manual, semua data dicatat ke dalam buku. Untuk pembuatan surat keterangan tidak mampu, surat keterangan penerimaan pensiun , surat pernyataan ahli waris harus mencari data terlebih dahulu di buku-buku penduduk induk. Sedangkan untuk mendapatkan informasi, masyarakat diharuskan untuk meluangkan waktu datang ke kantor. Hambatan yang dihadapi dalam proses mendapatkan informasi tersebut adalah aktivitas yang memakan waktu ketika masyarakat harus hadir ke kantor Desa dan risiko kesalahan petugas dalam pencatatan data. Hal ini bisa diatasi dengan membangun sistem baru yang lebih efektif yaitu sistem informasi administrasi Desa Jambuwer. Analisis pada sistem ini menggunakan analisis Elisitasi tahap 1, dan elisitasi tahap 2, dan MDI Mandatory, Desirable, and Inessential. Untuk teknik pengembangan sistem menggunakan metode Incremental. Software yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah Laravel dan XAMPP sebagai koneksi ke database MySQL. Setelah melakukan implementasi menggunakan metode incremental, peneliti melakukan tahapan pengujian menggunakan metode UAT untuk mengetahui penerimaan pengguna terhadap sistem informasi administrasi Desa Jambuwer. Dari hasil yang didapatkan pada pengujian UAT mendapatkan hasil yang baik dan dapat diterima oleh pengguna sistem. Kata Kunci Laravel, Sistem Informasi administrasi, Web, Xampp, PHPAnton AulawiSrinawati SrinawatiThis research aims to find out how the implementation of democratic values in the Intra-School Student Organization OSIS in Darus Syifa Vocational School, Cilegon City, especially in the organizational decision-making process carried out by the student council administrators. This study uses a qualitative approach that was developed through a descriptive analysis method. Data collection techniques used are observation, interviews, documentation studies and literature studies. Based on the results of research in the field it can be explained that the decision-making process that can be implemented in the Student Council includes certain majority agreements, procedures with minority group agreements and the approval of certain minority groups. These three elements are aspects contained in the decision making process where a decision is considered valid if approved by many people. This can be seen in the deliberations carried out by the Student Council in the Darus Syifa Vocational School in Cilegon, Banten where the decisions made were based on the majority of votes. Walaw even in reality there are still many that need to be increased again such as the level of participation of the Student Council administrators in expressing their opinions so that the deliberation process is more active and not passive to get the best solution from the Government through the Ministry of Religious Affairs provides assistance to disadvantaged students through the BSM Indonesian Cash Transfer Programme for Poor Students program. BSM is in the form of giving some cash to students from various levels of education such as Madrasah Ibtidaiyah MI, Madrasah Tsanawiyah MTs, Madrasah Aliyah MA. BSM recipients come from disadvantaged families who have been selected through various criteria determined by the Ministry of Religious Affairs through schools. Schools still find it difficult to determine which students are eligible to receive BSM, hence to help the school in making decision about BSM acceptance, this study will apply the analytical method of hierarchy process and the simple additive weighting method to the decision support system for determining the scholarship to meet the criteria set by the school. Through a combination of analytical hierarchy process and simple additive weighting methods, the determination of prospective beneficiary students by counting the highest weight through a combination of both uses 5 criteria and 26 alternatives in the decision support system can be done. The purpose of this study is to create a decision support system based on the user-centered design oriented to all user needs, therefore the user can determine the system model used. Users can map an interactive system with various modules that are used through the implementation of user-centered design to produce a useful system and in accordance with the objectives. The results of this study are recommendation of decision support system for disadvantaged students to help with a combination of AHP and SAW of 5 five criteria and 26 alternatives used and oriented to the SitanggangSwono Sibagariang Swono SibagariangSetiap bertambahnya kepentingan obyek yang menuntut dalam menentukan keputusan, maka akan semakin rumitlah realisasi pengambilan keputusan. Tetapi pengambil keputusan mesti membahas dan mencari keputusan yang paling utama dan tepat the best. Ketika keputusan yang akan diambil sederhana seperti jam berapa harus bangun, jam berapa harus sarapan dan jam berapa harus kekantor atau jam berapa harus belajar maka biasanya seseorang dapat dengan mudah mengambil keputusan. Begitu juga dengan sebuah perusahaan ketika keputusan yang akan diambil bersifat kompleks dengan risiko yang besar seperti perumusan kebijakan, pengambil keputusan sering memerlukan alat bantu dalam bentuk analisis yang bersifat ilmiah, logis, dan terstruktur/konsisten. Salah satu alat analisis tersebut adalah berupa decision making model model pembuatan keputusan yang memungkinkan mereka untuk membuat keputusan untuk masalah yang bersifat kompleks. Aplikasi sistem pendukung keputusan yang dirancang dengan bahasa pemrograman PHP&MySQL ini melakukan proses penilaian kinerja pegawai mulai dari penilaian kecerdasan, keahlian dan perilaku yang akan diputuskan dengan menggunakan metode Profile Matching dimana proses keputusan dengan penilaian berdasarkan bobot profil pada tiap-tiap pegawai. Mohammad BadrulIwan SyafeiOSIS merupakan kegiatan kesiswaaan yang wajib dilakukan setiap tahun, pemilihan ketua OSIS dilakukan dengan memberi penilaian terhadap siswa. Penilaian tersebut dilakukan untuk mengetahui peringkat siswa untuk dapat menjadi ketua OSIS karena OSIS menjadi salah satu organisasi yang sering diberi tanggung jawab oleh pihak sekolah untuk merencanakan suatu kegiatan. Seleksi calon ketua OSIS pada Madrasah Aliyah Swasta Al-Hasaniyah ini yaitu masih menggunakan cara konvensional dan belum menggunakan Metode Sistem Pendukung Keputusan sehingga membutuhkan waktu yang lama dan kurang efektif dan efisien untuk proses seleksi calon ketua OSIS. Madrasah Aliyah Al-Hasaniyah Tangerang sangat membutuhkan sekali dengan adanya suatu sistem pendukung keputusan yang dapat menunjang dan membantu kepada pihak sekolah terutama kepada Pembina OSIS untuk memilih calon kandidat ketua OSIS. Sistem pendukung keputusan dengan metode Profile Matching ini merupakan solusi terbaik dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menjadi metode alternatif bagi pihak sekolah terutama kepada Pembina OSIS dalam menentukan kandidat calon ketua OSIS pada Madrasah Aliyah Swasta Al-Hasaniyah yang lebih tepat dan akurat serta efektif dan efisienIslamic boarding schools are religious institutions that provide education and teaching and develop and spread Islam. As an institution, Islamic boarding schools have many activities in them. In each activity requires an organizational structure to manage activities so that they are carried out properly. The process of selecting the person in charge is generally directly chosen by the board but this has both positive and negative sides. The positive side shortens the time in the election because there is no selection in determining the person responsible. The negative side of the direct appointment process is that it cannot see the abilities possessed by the candidates in charge of leadership, organization, and so on. This can only be known with the selection process, what often happens is the selection of the person in charge who does not have the appropriate ability. Under these circumstances, we need a system that can help boarding school administrators in facilitating the selection and appointment of the person in charge. In this study, profile matching is used to calculate the compatibility of the profile of the work and the profile of the person in charge. Each person in charge who is sought has each criterion consisting of core factors and secondary factors. The results obtained from this study are decision support systems that produce responsible recommendations in accordance with the criteria for each activity in the boarding HasanWahyu Eko SusantoAbstrak - Dari penelitian sebelumnya menunjukkan trend koperasi yang gagal semakin meningkat pada taun 2014 saja ada sekitar 40% koperasi yang tidak aktif. Dimana salah satu faktor yang berpengaruh terhadap koperasi yang tidak aktif adalah kurangnnya penggunaan teknologi. Hal ini sejalan dengan data penggunaan teknologi informasi oleh koperasi Di indonesia yang hanya berkisar antara 25% sampai 30% yang menunjukkan penerapan teknologi di perkoperasian masih minim. Termasuk di dalamnya adalah koperasi simpan pinjam. Oleh karenanya perlu di buatkan sebuah aplikasi yang mamapu membantu koperasi dalam menjalanjan proses bisnisnya. Sehingga dapat meningkatkan serapan penggunaan teknologi pada koperasi dan mengurangi resiko kegagalan koperasi. Metode pengembangan perangkat lunak yang di gunakan pada Sistem informasi koperasi simpan pinjam adalah metode incremental. Hasil dari pembuatan aplikasi ini menunjukan Metode incremental bisa diterapkan dalam pembangunan sistem informasi koperasi Simpan Pinjam. Langkah-langkah di metode Incremental memudahkan dalam pengembangan Aplikasi karena langkah langkah dalam metode ini runtut dan sistematis. Hasil pengujian menggunakan Metode Black Box testing yang dilakukan terhadap sistem informasi koperasi menunjukkan semua fungsionalitas sistem dapat berjalan dengan baik. Selain menunjukkan fungsionalitas sistem berjalan dengan baik Pengujian juga menunjukkan bahwa sistem yang di hasilkan sudah dapat memenuhi kebutuhan pengguna sesuai dengan Analisa Kebutuhan perangkat lunak. Kata Kunci Koperasi, Sistem Informasi, Incremental. Abstract - The Previous research shows that the trend of failed cooperatives has increased in 2014 alone, around 40% of cooperatives are inactive. Where one of the factors that influence an inactive cooperative is the lack of use of technology. This is in line with data on the use of information technology by cooperatives in Indonesia, which only ranges from 25% to 30%, which shows the application of technology in cooperatives is still minimal. This includes savings and loan cooperatives. Therefore it is necessary to make an application that is able to assist cooperatives in running their business processes. So as to increase the uptake of the use of technology in cooperatives and reduce the risk of cooperative failure. The software development method used in the savings and loan cooperative information system is the incremental method. The results of making this application show that incremental methods can be applied in the construction of savings and loan cooperative information systems. The steps in the Incremental method make it easy in Application development because the steps in this method are coherent and systematic. The results of testing using the Black Box testing method performed on cooperative information systems show that all system functionalities can work well. In addition to showing the functionality of the system is running well Testing also shows that the system produced has been able to meet user needs in accordance with the Analysis of Software Requirements.. Keywords Koperasi , Information Systems, IncrementalDeep learning is an effective method for extracting the underlying information in text. However, it performs better on closed datasets and is less effective in real-world scenarios for text classification. As the data is updated and the amount of data increases, the models need to be retrained, in what is often a long training process. Therefore, we propose a novel incremental learning strategy to solve these problems. Our method, called Learn, includes four components a Student model, a reinforcement learning RL module, a Teacher model, and a discriminator model. The Student models first extract the features from the texts, then the RL module filters the results of multiple Student models. After that, the Teacher model reclassifies the filtered results to obtain the final texts category. To avoid increasing the Student models unlimitedly as the number of samples increases, the discriminator model is used to filter the Student models based on their similarity. The Learn method has the advantage of a shorter training time than the One-Time model, because it only needs to train a new Student model each time, without changing the existing Student models. Furthermore, it can also obtain feedback during application and tune the models parameters over time. Experiments on different datasets show that our method for text classification outperforms many traditional One-Time methods, reducing training time by nearly 80%.Mohammad Taufan Asri ZaenRyadi PutraIn the world of education, technology plays very important role to support the teaching and learning process and activities in the school, but not all of the process activities accommodated by the development of technology. The process of election of OSIS MA Nurul Ihsan NW Tilawah, a system that everything is done still conventional, all the process is done manually and it is less effective and efficient. Voting E-Voting applications are considered to be more effective and more efficient because all of the process is computerized, making it easier for users to choose candidates, simplify the vote counting process and the results of the election can be known quickly and manufacture and application design of voting election of the OSIS on MA Nurul Ihsan NW Tilawah based website was built using development methods system development life cycle SDLC, programming languages PHP and using MySQL database. The data that will be managed in the system are committee data, voter or student data, candidate data or candidate OSIS with the registration process and selection process. The output of this application design is the voter data report, the candidate data report and the voting voice data voting application at MA Nurul Ihsan NW Tilawah is expected to facilitate the process of electing the student council president, and giving voting results that are accurate, fast and reliable and can reduce the number of students who do not vote and will not interfere with the teaching and learning processIndra Anggrio ToniOne of the negative impact of globalization era is the decreasing of the character of senior high school’ students. This case can be seen from many kinds of offenses of the students such as bring pornographic readings, skipping classes, smoking, and brawls. Therefore, one of the effort of the school to overcome the problems is through student council. The purpose of this research is to describe the role of the student council in forming the students’ characters in Vocational High School 2 in Salatiga from 1 student council’s work programs that have been arranged and done, 2 the students character formation through student council's activities, 3 the successful implementation of student council activities in shaping the students’ character. Qualitative research with a descriptive approach is used in this study and the participants are the chairman and members of the student council, and student council adviser. The data collection used interview, observation, and documentation. The results of the research showed 1 there were 4 activities or programs of student council such as class meetings, the representative meeting, the introduction of the school environment, and basic leadership training, 2 Four activities or programs formed the students’ character such as discipline, confidence, responsibility, mutual respect, democracy, caring, critical, and leadership, 3 the programs are done successfully to change the students' character who were less disciplined to be more disciplined, responsible to do homework, caring to friends, critical and confident in giving opinions in front of the class or public, cooperated well and respected to teachers.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dokumen pribadi Osis adalah salah satu organisasi yang ada di Sekolah, organisasi ini dimulai dari jenjang SMP, SMA,SMK atau sekolah yang sederajat. Berjalannya organisaasi Osis ini tergantung bagaimana kesiapan seorang ketua Osis meminpin anggota anggotanya, organisasi Osis di Sekolah menaungi beberapa sub organisasi seperti 3. PMR Mobile Legend ini tergantung dari berapa banyak kegiatan extra kurikuler di suatu Sekolah,pembahasan kita saat ini adalah mengenai pemilu yang diadakan untuk memilih ketua osis dengan cara pemilihan langsung dan pemilihan dengan cara perwakilan pertanyaannya mana yang lebih effektif dan berhasil dalam memimpin. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya
background pemilihan ketua osis